“Celaka engkau,
engkau telah memotong leher saudaramu! Celaka engkau, engkau telah memotong
leher saudaramu!” Nabi mengulanginya beberapa kali.
(HR Bukhari & Muslim)
Focus and Productive – Perlu diketahui khususnya bagi umat muslim bahwa dalam satu hadits disebutkan ada seseorang yang memuji orang lain berlebihan di hadapan orang yang dipuji, maka Rasulullah SAW memperingatkan kepada orang yang memuji itu dengan hadits di atas.
Manusia sebagaimana fitrahnya
memiliki hati yang baik, tetapi seiring kehidupan dan kondisi sekitarnya,
akhlak mereka terpengaruhi oleh contoh-contoh buruk yang malah diikuti hingga
menjadi kebiasaan yang bisa mencelakai diri sendiri.
Saat ini juga manusia sangat
mudah terpancing emosi bahkan cenderung mementingkan egonya, daripada melihat
kebaikan yang telah dia dapatkan.
Namun terkadang, dalam
lingkungan sosial kerap juga dijumpai seseorang yang memiliki sikap penjilat,
alih-alih bersikap ramah namun ternyata memiliki maksud atau tujuan licik
dibelakangnya.
Tentunya
hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran islam atau sebagaimana
Rasulullah SAW selalu memberikan contoh perilaku akhlakul karimah pada umatnya.
Tahukah bahwa, seorang
penjilat adalah orang yang tidak akan segan melakukan berbagai cara agar
menjadi lebih dekat dengan pihak yang dirasanya akan menguntungkan, misalnya
atasan atau orang tertentu.
Bagi yang dijilat, pujian ini
bisa menyebabkan dirinya terjatuh dalam ujub bahkan tertipu dengan pujian. Apalagi
dia tentunya menyangka bahwa dirinya begitu baik serta mulia seperti pujian
tersebut, padahal pujian itu bukan pujian yang tulus untuknya.
Kemudian, perlu menjadi
perhatian terutama bagi sang penjilat ini, perbuatan tersebut sangat berbahaya
bagi agamanya. Perbuatan tersebut adalah bagian dari persaksian palsu yang
dilarang oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana Allah berfirman:
“Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah persaksian-persaksian dusta”. (QS al Hajj: 30).
Penjilat adalah orang yang suka berbuat sesuatu untuk mencari muka (mendapat pujian). Islam, agama yang kami yakini, melarang umatnya menjadi penjilat.
Suka menjilat bukanlah
termasuk karakteristik moral seorang mukmin. Penjilat termasuk dalam kategori
orang munafik. Penjilat termasuk orang yang paling dibenci Allah.
Oleh karena itu, renungkanlah
pula perkataan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
tentang kondisi orang yang gemar menjilat :
“Sesungguhnya ada lelaki yang keluar dari rumahnya dan masih memiliki agama, kemudian dia bertemu seseorang yang dia punya keperluan dengannya. Lelaki ini pun berkata, “Sesungguhnya engkau itu begini dan begitu”, lelaki ini memuji orang tersebut sambil berharap agar mau menolong keperluannya. Maka Allah pun murka kepada lelaki itu, dia pun kembali ke rumahnya dalam keadaan tidak memiliki agama.” (HR Imam Ahmad dalam al ‘Ilal dan Imam Hakim dalam al Mustadrak).
0 Komentar